Sabtu, 26 Maret 2011

pemberian obat per oral dan inhalasi oksigen

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,Wr.Wb.
marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa. Karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya, pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang telah mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati indahnya keimanan dan Islam.
Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas Perawatan Pasien yang akan meninggal ini, yang diberikan kepada kami sebagai tugas dalam mengikuti proses pembelajaran mata kuliah KDM II. Dalam penulisan dan penyusuan kata-kata pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Raha, Maret 2011


Penulis,



DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………. !
Daftar Isi……………………………………………………………………. !!

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………... 1
C. Tujuan………………………………………………………………… 1


BAB II PEMBAHASAN………………………………………………… 2
Pemberian Obat melalui Oral
Inhalsi Oksigen


BAB III PENUTUP……………………………………………………… 10
A. Kesimpulan……………………………………………………………


Daftar Pustaka……………………………………………………………... **


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan keperawatan menuju keperawatan profesi dipengaruhi oleh sebagai perkembangan keperawatan profesional seperti: adanya tekanan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan. Oleh sebab itu jaminan pelayanan keperawatan yang berkualitas hanya dapat diperoleh dari tenaga keperawatan yang profesional. Dalam konsep profesi terkait erat tiga nilai sosial yaitu: pengetahuan yang mendalam dan sistematis, keterampilan teknis dan kiat yang diperoleh melalui latihan yang lama dan teliti, dan pelayanan/angsuran kepada yang memerlukan berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis tersebut dengan berpedoman pada filsafat moral yang diyakini, yaitu etika profesi serta konsep-konsep dalam melakukan tindakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan urayan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apakah tujuan pemberian obat melalui oral dan inhalasi oksigen ?
2. Bagaimanakah teknik pelaksanaan pemberian obat melalui oral dan inhalasi oksigen ?
C. Tujuan
Berdasarkan urayan rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak kami capai dalam penyusunan makalah ini yaitu :
1. Memberikan pemahaman tentang tujuan dari pemberian obat melalui oral dan inhalsi oksigen.
2. Menjelaskan mengenai prosedur atau pelaksanaan pemberian obat melalui oral dan inhalasi oksigen.



BAB II
PEMBAHASAN
PEMBERIAN OBAT MELELUI ORAL
A. Pengertian
Pemberian obat melalui oral adalah menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan selanjutnya ditelan.
B. Tujuan
Pemberian obat kepada pasien melalui oral secara tepat dan benar, sesuai dengan program pengobatan.
C. Indikasi
Semua pasien yang membutuhkan dan menjalani pengobatan.
D. Bentuk dan macam obat yang diberikan melalui oral
Adapun bentuk dan macam obat yang diberikan melalui mulut adalah :
a. Obat cair yang terdiri dari
 Larutan (misalnya OBH)
 Suspensi (misalnya chroramphenicol syrop)
 Emulsi (misalnya scoott’s emulsion)
b. Obat padat yaitu berupa tepung dan puyer, tablet atau pil, dan kapsul.

E. Persiapan alat dan bahan
 Alat
 Meja atau baki obat
 Obat-obat yang diperlukan dalam tempatnya
 Gelas obat
 Sendok obat
 Gelas ukur
 Air minum dan tempatnya
 Lap kerja atau tissue bila mungkin disediakan
 Buku catatan
 Pasien
 Jelaskan prosedur pada klien
 Atur posisi yang nyaman bagi klien

F. Pelaksanaan
 Siapkan meja atau baki obat lengkap dengan obat dan gelas obat sesuai dengan kebutuhan
 Obat-obat yang telah disiapkan beserta kartu-kartunya untuk masing-masing pasien diperiksa kembali, lalu diberikan langsung kepada pasien dan tunggu sampai obat ditelan habis. Bila perlu petugas membantunya.
 Setiap pemberian obat harus dicatat pada kartu obat.

G. Perhatian
 Pemberian obat harus secara tepat waktu, macam atau jenisnya dan dosisinya, serta benar cara pemberian
 Pada waktu menyiapkan obat, bacalah etiket dari tiap-tiap obat sekurang kurangnya 3kali, yaitu pada saat :
 Mengambil obat dari lemari penyimpanan
 Membuka tutupnya
 Meletakannya kembali dalam lemari
 Obat-obat yang kerang jelas etiketnya tidak boleh dipergunakan
 Pada waktu menuangkan obat-obat cair, sisi botol yang beretiket harus berada disebelah atas, agar etiket tidak terkena cairan, dan dengan mudah dibaca .
 Setelah mengambil obat tempat harus selalu ditutup kembali dan benar-benar tertutup rapat.
 Bila terjadi kesalahan dalam memberkan obat harus segera dilaporkan kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan.
 Bila terjadi reaksi pada saat dan setelah pemberian obat, harus segera dilaporkan pada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan dan pemberian obat harus dihentikan.




INHALASI OKSIGEN
1. Pengertian
Inhalasi oksigen adalah suatu tindakan memasukan zat asam kedalam paru-paru pasein melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat khusus.
2. Tujuan
1) Memenuhi kekurangan zat asam
2) Membantu kelancaran metabolisme
3) Sebagai tindakan pengobatan
4) Mencegah hipoxia (misalnya pada penyelam, penerbang, pendaki gunung, pekerta tambang)

3. Indikasi
1) Dengan anoxia, hypoxia
2) Dengan kelupuhan alat-alat pernafasan
3) Selama dilakukan tindakan narkose umum
4) Yang mendapatkan trauma paru-paru dada.
5) Dalam keadaan gawat (koma dll)

4. Persiapan
 Alat
 Tabung oksigen lengkap dengan monometer
 Pengikur aliran (flow meter)
 Botol pelembab (humidifier) yang sudah diisi dengan air matang atau aquades sampai pada batas untuk melembabkan udara.
 Slang zat asam
 Kodok zat asam atau kanula hidung ganda (binasal kanual) atau pipa, endotracheal, atau tanda oksigen.
 Alat resuistasi lengkap, bila mungkin disediakan
 Pasien
Pasien diberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan (bila sadar)


5. Pelaksanaan
1. Pemberian oksigen yang sederhana dengan menggunakan kedok zat asam atau kanula hidung ganda. Bila mempergunakan kedok zat asam, kedok dipasang atau ditutupkan pada mulut dan hidung, tali kedok diikatkan dibelakang kepala. Bila mempergunakan kanula hidung ganda, ujung kanula dimasukan kedalam kedua lubang hidung, dan tali diikatkan dibelakang kepala.
2. Isi tabung diperiksa dan dicoba
3. Selang oksigen dihubungkan dengan kedok zat asam atau kanula hidung ganda
4. Flow meter ddibuka dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan (biasanya 2L-3L/menit)
5. Pasien ditanya apakah berkurang sesaknya.
6. Pemberian oksigen dapat dilakukan terus menerus, intermiten atau dihentikan sesuai dengan program pengobatan
7. Apabila pemerian oksigen tidak diperlukan lagi, kedok atau kanula hidung ganda diangkat dan selang oksigen ditutup.
8. Pasien dirapihkan kembali
9. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.

6. Perhatian
o Perhatikan reaksi pasen sebelum dan sesudah pemberian oksigen
o Hindarkan tindakan yang menyebabkan pasien merasa sakit
o Jauhkan hal-hal yang dapat membahayakan, misalnya api yang dpat menimbulkan kebakaran
o Pada pasien anak-anak digunakan nasal kateter dan bila pemakayan lebih dari 24 jam, kateter dibersihkan dan dipindahkan kelubang hidung yang lain.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pemberian obat melalui oral adalah menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan selanjutnya ditelan.

2. Inhalasi oksigen adalah suatu tindakan memasukan zat asam kedalam paru-paru pasein melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat khusus.

B. Saran
Semoga makalah dapat membantu pembaca khususnya teman-teman mahasiswa tentang pemberian obat melalui oral dan inhalasi oksigen……..!!!



DAFTAR PUSTAKA



Kusyati, Eni. dkk. 2006. Keterampilan dan Prosedur laboratorium. Jakarta. EGC. Hal:267
Perry & potter,1999,fundamental keperawatan,edisi 4.jakarta,ECG

Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi5. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar